hey-ho! :D
taraaa! tebak gimana nasib makalah budayakuu? huahaha. selesai. wkwk. seneng akuu. yeaa, meskipun banyak halangan, tp tetep ae isa selesai. haha. thanks, God.
flashback... :p
akhirnya aku mengumpulkan segenap kekuatan, dan... yeaah. mulai browsing2 di google. lumayan, dapet banyak bahan buat makalah. ok2. it takes time sih, cuma akhire semua bahan yg aku perlu uda kompliiit. yes! wkwk. trus, nganggur. mau ngerjain makalahnya sekarang, males. bentar lagi laahh. akhire browsing2 ga penting lagi di google, sambil mbaca blog e Raditya Dika. Huahaha :D. trus, tiba-tiba... JGLEK! wew. sekeliling langsung jadi gelap. dan yg paling buruk... LAPTOP MATIII! huaaaahh. mati lampuu. kereen. ga bisa ngerjain budaya :S. telp PLN, katae diusahain secepetnya. tapi kenyataan'e... listrik ga nyala2! :( saking stress e, sampe bantuin mama cincang daging di dapur. haha. pengalaman baruu. wkwk. akhiree... TARAAA! tiba2 ruangan jadi terang. haha. welcome back, listrik... bruakaka! langsung ngebut ke komp di kamar. finally... MISSION ACCOMPLISHED!! selesaaii! wkwk.
ohyaaa. good news! haha. aku uda ngelanjutin Setetes Embun Malam. dikit, seh. tapi mending lah, daripada kosong. wkwk.
check this out, ya! (:
Krieett…
Pintu kaca terbuka perlahan saat tangan kanan Viola mendorongnya. Malam ini bintang masih menari gemerlapan di atas langit, namun angin tak bertiup terlalu keras. Suasana senyap, sesekali terdengar suara jangkrik dari bawah sana.
Kali ini Viola tidak duduk di kursi bambunya. Ia hanya berdiri dan membiarkan angin sesekali menerbangkan anak rambutnya. Matanya menerawang ke rumah tetangga depan rumahnya.
Kamera SLR, ruang penuh pigura foto, fotografer professional... Kejadian tadi pagi seakan terekam ulang dalam memori otak Viola. Diam-diam Viola memejamkan mata dan mengatakan sesuatu dalam hatinya, berharap angin malam menyampaikan pesannya.
Bertepatan saat Viola kembali membuka matanya, tirai jendela rumah di depannya turut terbuka. Viola memicingkan matanya, berusaha menangkap sosok di balik jendela itu. Cowok jangkung itu, Viola tahu siapa dia.
”Nico!” Tanpa sadar Viola memanggil nama cowok itu setengah berteriak. Viola tertawa kecil saat menyadari kekonyolannya. Nico tak mungkin mendengar suaranya dari jarak sejauh ini, apalagi terlisahkan oleh jendela.
Tiba-tiba mata cowok itu bertemu dengan mata Viola. Viola menyunggingkan senyum dan melambaikan tangannya. Namun, cowok itu mengernyitkan dahi sejenak, lalu menutup jendela kamar tanpa ekspresi.
Gila! Viola menghentakan kakinya kesal. Kok langsung ditutup sih? Masa dia nggak ngeliat gue, sih? Nggak mungkin, dong. Atau dia bukan Nico? Duh... Kayaknya nggak mungkin, deh. Tapi kok...
Pertanyaan yang berkecamuk di pikiran Viola langsung terhenti saat ponselnya yang tergeletak di meja bambu berdering memekakkan telinga. Sekilas, terbaca nama Kiara di layar ponsel sebelum Viola memencet tombol untuk mengangkat panggilan.
”Eeergh..” Terdengar suara desahan pelan dari seberang sana. ”Elo belum tidur kan, La?”
Minggu, 28 Februari 2010
finally... :)
.............
mwahaha. inspired by heart block. wkwk. bkn alur ceritae, maksude pas itu tokoh di novel itu nulis perkembangan novel e di blog. huahaha. aku jadi pengen nyoba sekali2, jadi... Please welcome! Huahaha. :D
Super Duper Mwaahh <3,
jeecee.lovellipoooooooppppp :P
Diposting oleh Jesslyn Chandra di 20.32
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar