Meraih impian itu teorinya sama seperti teori usaha dalam rumus fisika.
W (usaha) = F (gaya) x S (jarak)
Ya, meraih impian itu memang perlu usaha.
Namun kadang kala, ketika kita sudah mendorong kemampuan (baca: gaya) kita semaksimal mungkin, kita justru nggak berani bergerak (baca: jarak) selangkah untuk meraih impian itu. Takut gagal lah, takut ini, takut itu. Padahal, gaya itu nggak ada artinya kalau jaraknya tetap dalam posisi nol.
Seperti aku dulu, misalnya. Menulis siang-malam demi merampungkan sebuah novel, tapi ketika novel itu sudah jadi.. Malah nggak berani mengirimkannya ke penerbit.
Aku sudah menapakkan kaki selangkah, mengirimkan novel itu hampir empat bulan silam demi meraih impianku. Apakah langkah itu benar-benar memberi jarak? Tentu.
Tapi hari ini, pertanyaannya sudah berbeda: apakah usaha yang dihasilkan benar-benar sudah cukup untuk meraih impian?
Kita akan lihat nanti. Belum ada yang tahu, bahkan sampai detik ini.
Lantas, gimana kalau usaha itu benar-benar belum cukup?
Cuma ada dua pilihan: kembali mencurahkan dari awal gaya dan jarak itu untuk menghasilkan usaha yang cukup, atau membiarkan keduanya tetap dalam posisi nol hingga akhir hayat.
Well, semua orang punya cerita masing-masing dalam dunia impiannya. Bagaimana denganmu? Apa yang akan kau pilih? :)
P.S: Terima kasih untuk Angel - penggagas ide ini sekaligus pengisi baterai semangatku.
0 komentar:
Posting Komentar