Minggu, 16 September 2012

Hibernasi

Menurut Wikipedia, hewan berhibernasi selama beberapa hari atau minggu, tergantung dari spesies, suhu sekitar, dan waktu.

Bagaimana dengan kita? Manusia diciptakan dengan kemampuan lebih hebat dari hewan. Aku percaya hal itu. Terbukti, aku sendiri telah mengalami tidur panjang selama... Sepuluh bulan lebih satu hari.

Jadi, begini rasanya hibernasi.

Menatap asing sekeliling, seolah aku tak terlahir di tempat ini. Membaca ulang postingan seakan bukan aku penulisnya. Mengernyitkan dahi melihat kolom "Dreams, Wishes, Prayers :)" yang lebih usang dari tarzan. Lihat salah satu kalimatnya, "GREAT 2011"! Aku semakin yakin kalau tidurku benar-benar pulas. Hari ini bahkan sudah menginjak usia tua tahun 2012, Kawan. Tak hanya itu, tekan tombol scroll lebih lama, dan... Sebuah tulisan berbunyi "14 y/o ordinary girl with tons of extraordinary hopes" masih tertera jelas di bagian About Me.

Lesson learned: Time flies.

Seiring berjalannya waktu, rupanya sudah banyak yang berubah. Impian-impian lama, yang sebagian sudah tercapai, sebagian lagi (mungkin) sudah terlupa. Hal-hal remeh di masa lampau, yang dahulu terasa membebani pundak, namun kini justru mengundang tawa geli. Suka-duka, yang detik ini berakhir bahagia, membuat kita menyadari bahwa semua memang indah pada waktunya.

Dulu seorang teman pernah mengajakku membuat time capsule. Sejenis kotak--bisa kotak sepatu atau apapun itu--yang diisi segala hal tentang kita. Sketsa-sketsa amburadul masa kecil, hadiah pensil dari cowok yang ditaksir semasa SD, surat kiriman teman sebangku, atau bahkan sekadar coretan tangan kecil yang bercerita tentang pengalaman hari itu. Syaratnya satu, kita tidak boleh membuka kotak keramat tersebut selama minimal satu tahun. Tujuannya, supaya kelak saat kita membukanya kembali, kotak itu bisa memberi kenangan yang telah terlupa.

Waktu itu, aku tidak bisa menahan diri. Selalu saja banyak cobaan menggelitikku supaya bisa mengintip sedikiiit saja. Apa daya, aku gagal.

Tapi sekarang, aku sudah punya time capsule, dalam wujud lebih keren dari milik temanku. Time capsule versi digital yang tak lain adalah blog ini sendiri. Crazydiaryboom.blogspot.com, kawan lamaku yang menyimpan sejuta memori.

Hari ini, aku sudah terbangun. Mungkin kelak kita dapat kembali bertukar kisah. Menulis apa saja yang ingin hati ungkapkan. Dan yang pasti, terlebih dahulu menata ulang ruangan ini agar bersih sepenuhnya dari sarang laba-laba.

Namun, ijinkan aku untuk bersantai sejenak malam ini. Meregangkan tubuh, setelah nyaris setahun  lamanya berhinernasi...

Sampai jumpa!
P.S: Tolong bangunkan aku bila lagi-lagi tertidur.

Selasa, 15 November 2011

Harmoni Halloween

2nd place, thank God :)
Halloween writing competition @ Petra 1 SHS.


Harmoni Halloween

Baru kusadari, angkasa telah berangsur-angsur berubah gelap nan pekat saat aku keluar dari toilet. Kulirik arloji, waktu sudah menunjukkan pukul 20.00. Seragam putih abu-abu masih melekat pada tubuhku, belum pulang sejak tadi demi latihan musik untuk acara halloween sekolah bulan depan.

“Lho, Dik Nathan? Belum pulang? Yang lainnya mana?” ucap seseorang tiba-tiba, membuat jantungku hampir melompat dari tempatnya. Rupanya Pak Saiful, satpam sekolah yang memang sudah mengenalku dan teman-teman band saking seringnya kami berlatih hingga larut. “Yang lainnya udah pada pulang, Pak,” ujarku seraya tersenyum. “Saya juga kok, tapi mau ngambil partitur dulu yang ketinggalan di ruang musik.”

Kulangkahkan kembali kakiku dengan gontai ke ruang musik. Alisku bertaut keheranan ketika sayup-sayup terdengar alunan musik. Siapa di dalam? batinku keheranan. Kuputuskan untuk memutar gagang pintu, tampak seorang gadis berpakaian serba putih tengah duduk membelakangiku bermain keyboard.

“Halo?” Aku menyapanya pelan, ragu. Gadis itu berhenti memainkan lagunya, membalikkan badan dan tampak terkejut. Kulitnya putih langsat, berambut hitam panjang yang tergerai. “Ngg, ya?” Suaranya begitu lembut, nyaris tak terdengar. “Ah, aku cuma kemari buat mengambil partitur yang tertinggal. Ngomong-ngomong, aku Nathan, XIA-1. Namamu siapa? Kelas berapa? Kenapa ke sini malam-malam?” “Na-namaku... Anna. Aku pergi dulu, ya.” Ia bangkit dari kursi, tersenyum sekilas padaku sesaat dan berlalu keluar.

Tampaknya ia seorang gadis pemalu, ujarku dalam hati. Parasnya yang manis masih terekam di benakku, membuatku kian bertanya-tanya siapakah dia.

***

“Rumornya sih, sepuluh tahun lalu ada pengisi acara halloween semacam kita ini yang meninggal sesaat sebelum acaranya dimulai karena kecelakaan. Kalau nggak salah sih, dia pemain keyboard-nya.” Rio, sang gitaris, memasang ekspresi tegang kala berkisah pada kami berempat sebagai selingan latihan. “Semenjak itu, sering ada kejadian aneh di ruang musik ini, apalagi kalau malam-malam latihan acara. Suara alunan keyboard padahal nggak ada orangnya, atau... Yah, semacam itu lah.”

Jason, Kevin, dan Leo tampak mendengarkan kisah Rio dengan antusias. Aku? Masa bodoh dengan rumor. Rumor tetaplah rumor, takkan benar-benar terjadi. Tiba-tiba pikiranku melayang pada kejadian semalam, sosok yang berparas manis itu kembali melintas di otak. Tanpa sadar, senyumku merekah.

***

Semburat langit keemasan oleh matahari yang hendak terbenam pada peristirahatannya tengah mewarnai angkasa. Aku duduk sendiri di bangku taman sekolah menunggu jemputan kakak karena pagi ini tiba-tiba motorku rusak. “Nathan?” Kurasakan seseorang menepuk pundakku.

Aku terbelalak mendapati siapa pemilik suara itu. Mulutku menganga, jantungku seakan berhenti berdetak. Gadis itu! “Anna?!” Ia duduk di sampingku, tersenyum manis. “Iya. Kenapa belum pulang? Sekolah udah sepi...” “Lagi nunggu jemputan, tadi juga baru latihan musik buat acara halloween bulan depan,” ujarku sambil tertawa kecil. “Latihan musik? Ah, aku tahu...,” gumamnya pelan. Mata gadis itu menerawang. “Kamu kenapa?” Aku menatapnya cemas. Ia hanya menggeleng cepat, lantas kembali tersenyum. Kuperhatikan wajahnya selagi ia berbicara padaku. Bentuk wajah itu, caranya memandang dan tersenyum... Semuanya, entah mengapa meletupkan kegembiraanku. Sebuah perasaan absurd yang datangnya dari kalbu.

***

Waktu berjalan secepat hembusan angin, tak terasa membawaku pada malam akbar pentas halloween ini. Performa band kami terbilang sangat sukses. Tentu aku turut merasa bahagia, walau ada sepercik kekecewaan pada malam ini. Anna... Batang hidungnya tak terlihat. Padahal, ialah sosok yang paling kutunggu. Aku telah merencanakan segalanya matang-matang, namun semuanya berantakan. Kutapakkan kaki keluar auditorium tempat acara berlangsung dengan setangkai mawar merah di tangan yang kini tak berarti.

Melewati taman, tiba-tiba pandanganku menangkap siluet seseorang yang familiar. Aku memicingkan mata. Seorang gadis berpakaian putih, rambut tergerai panjang... Tak salah lagi, itu dia! Sekejap dadaku berdebar kencang, menunduk menatap mawar di tangan untuk menenangkan diri. Perlahan kuangkat kembali kepalaku, namun sosok itu sudah lenyap. Ke mana Anna?!

Setengah berlari, kuhampiri seorang cleaning service sekolah yang semenjak tadi membersihkan taman. “Pak, liat cewek yang duduk di bangku itu tadi nggak?” Bapak yang telah cukup renta itu menatapku keheranan. “Siapa? Daritadi di sini nggak ada siapa-siapa, kok.” Aku menggelengkan kepala kuat-kuat. Tidak, aku tak mungkin salah. Itu pasti Anna! Buru-buru kulangkahkan kaki ke bangku taman itu dengan kalap. Tanpa sengaja, kakiku menginjak sesuatu. Sebuah liontin dengan inisial A di depannya. A... Anna?!

Kubuka liontin itu perlahan, mendapati foto seorang gadis sedang bermain piano, juga jepret bersama kawan-kawannya di ruang musik sekolah ini. Dan gadis itu... Anna! Kuamati baik-baik, rupanya ada tahun cetak foto kecil itu. Tunggu dulu... 2001? Kenapa bukan 2011?

Entahlah, masa bodoh! Aku buru-buru menunjukkan foto pada liontin itu. “Ini dia ceweknya, Pak. Tadi dia di sini, kan?” Bapak renta itu memperhatikan foto Anna, kemudian terlonjak ketakutan. “Di-dia... Gadis itu...” “Kenapa, Pak?” “Saya tahu dia. Dia murid sekolah ini yang meninggal oleh kecelakaan 10 tahun yang lalu! Tepat, tepat di malam acara seperti hari ini!”

Sekejap, darahku seolah berhenti mengalir. Meninggal oleh kecelakaan... 2001, sepuluh tahun lalu... Malam halloween... Semua itu menerbangkanku pada rumor yang dikisahkan Rio. Bunga mawar yang ada di tanganku terlepas begitu saja. Jadi selama ini Anna, yang sering mengobrol denganku, juga membuatku jatuh cinta, adalah... Arwah? Mataku berkunang-kunang, kurasakan tubuhku terjatuh di tanah sesaat sebelum semuanya berubah menjadi gelap.

Tamat

Kamis, 25 Agustus 2011

25.08.11

LIFE IS UNPREDICTABLE.
Time flies, and dream comes true...


This is such a surprise for me. :')
Everything has its own time..
And I thank You LORD for answering my prayer, today.

Senin, 20 Juni 2011

Thanksgiving 2011



Take Off

Hidup adalah sebuah perjalanan. Dan kita, bagaimanapun, tak akan pernah hanya diam dalam satu titik. Ada saat-saat di mana perjalanan itu membawa kita untuk lepas landas menuju titik lain dalam kehidupan itu sendiri. Seperti Take Off, tema Thanksgiving tahun ini. :)

Dua hal yang paling nggak terlupakan, adalah ketika video Pyramid yang dibawakan secara lipsync bergantian oleh grade 9 diputar. :D woot! Juga, performance nekad kita yang baru dilatih 1 hari, ngedance (?) pakai lagunya Party Rock Anthem.



*

And yes, it was the LAST day. Mungkin rutinitas kami untuk bertemu lima hari seminggu berakhir di malam Thanksgiving itu. Ada yang tetap melanjutkan di SMA yang sama memang, tapi ada juga yang pindah, bahkan ke luar kota.

Thank you for everything. I won't forget those beautiful moments, our togetherness. <3 You guys are forever the best.

Sayonara!

Selasa, 14 Juni 2011

Farewell Student Fellowship



Hahaha nggak kelihatan, ya?
Well, sudahlah. -_-

Seperti namanya - FAREWELL - Student Fellowship ini memang SF terakhir yang kami ikuti di jenjang SMP, sekaligus jadi perpisahan. Karena itu, yang terakhir ini, semua rangkaian acaranya dipegang sama grade 9 sendiri. :)

Fireflies Camp

Itu judul yang kita ambil bareng. Suasananya benar-benar didekor seperti camp yang digelar di tengah hutan, teman-teman grade 7 dan 8 jadi campers-nya). Tujuannya, "membentuk setiap pribadi supaya punya sinar masing-masing untuk dipancarkan, seperti kunang-kunang". :)

'Camp'nya ini diawali dengan 3 'lessons': Courage, Self-image, Attractiveness. Setiap lesson, kita datengin 'bintang profesioal' di bidangnya masing-masing. Seperti Courage dengan Evan Budi sebagai Briptu Norman, Self-image dengan Jovan sebagai Elvis, dan Attractiveness dengan Davin sebagai... Justin Bieber. Woot! :3

Setelah 'lessons'nya pada selesai, ada drama singkat dari Karina-Vano. Believe it or not, drama itu cuma dirancang plus dilatih selama beberapa menit aja, mengingat rencana A kita nggak berhasil. LOL. ;)

Habis itu, semua 9 Graders dan Mr. Hadi + Mr. Wira perform dengan lagu Yeah 3x. Hahaha. Nggak nyanyi, lah. Tapi pakai permainan senter yang nggak bisa dijelaskan pakai kata-kata, juga ada lypsinc sama dance. Wheee!

Acara selama kira-kira 1,5 jam ini ditutup dengan kesan-pesan dan klip tentang Grade 9. :')

Fireflies Camp was AMAZING.
Sayang banget, aku nggak punya foto pas acaranya, padahal dekornya keren sekali -_- thanks to Mr. Waldi buat bimbingannya! :D

I miss the moment :) seandainya waktu bisa diulang, aku pasti bakal milih untuk terjun kembali ke acara itu, biar persiapannya serepot apapun.


I love you all!

Kamis, 09 Juni 2011

Farewell - Batu

DAY 1
23rd April 2011


Bedroom 2: Abbey, Angel, Clara, Fanie, Jesslyn, Kim A :)
Kim's the camerawoman, Fanie's in the toilet.

Jatim Park I








BNS








Day 1, what an unforgettable moment. Semua kegiatan dilakuin di luar, malemnya baru balik lagi ke villa, main kartu. :p Believe it or not... Permainan sesepele ceblek nyambuk bisa jadi super exciting kalau dilakuin bareng teman-teman.


Mah face X_X

Mereka semua - terutama Clara dan Fanie yang gila itu - berhasil bikin aku melampui 'batas keberanian'ku sendiri. Hahaha. Teman-teman yang lain juga sih, bikin aku mau main banyak permainan yang biasanya aku takuti. Anything, karena ini udah kebersamaan yang terakhir...

I've missed those moments so damn much.


DAY 2
24th April 2011

Free (QUALITY) Time :p








Pool Party








BBQ







Day 2, endless togetherness. Kita semua stay di villa seharian full, mempererat kebersamaan satu sama lain, dan menjadikan hari itu sebagai hari yang nggak akan terlupakan selamanya. Malam itu, aku melihat bintang terterang dan terindah dalam hidupku...

Dan well, selesai BBQ, aku, Sonia, Fefe, Angel, Fanie, Clara, Abbey, Kim A, pada nangis-nangisan di kamar. -_- Kim A nangisnya paling heboh.


DAY 3
25th April 2011

Paginya, acara kesan-pesan. Suaraku udah habis, jadi semuanya pada sunyi waktu aku ngomong, giliran pertama lagi :p hahaha. Terus bergiliran, sampai entah pada orang ke berapa, tetesan-tetesan air mata mulai luruh...

Setetes, dua tetes, tak dapat berhenti. Semua cewek nangis. Acara kesan-pesan jadi bersimbah air mata, kami saling duduk berdekatan dengan teman-teman terdekat. Setiap kata dalam kesan-pesan itu nggak ada satupun yang luput dari pendengaran kami. Semuanya kita dengar, kita resapi, dan kita tangisi... Sungguh.

Aku berusaha nggak nangis lagi dengan bercanda sama Abbey kalau softlensku lama-lama bisa lepas kalau nangis terus. Abbey juga bilang, nggak mau nangis lagi karena tissue-nya udah habis. Hahaha. Tapi, nggak mempan... Setiap dengar kesan-pesan dari teman-teman lagi, air mata itu kembali terjatuh.

Alhasil, sekitar jam 12.30 kalau nggak salah, kami ber-33 + guru-guru pulang dengan mata sembap. Setidaknya, buat kita, semua siswi nggak terkecuali. Buat aku dan Sonia, plus beberapa orang lainnya, kita dapat bonus oleh-oleh lagi - suara habis. :)

Diakhiri dengan makan di Ayam Goreng Bu Sri, rangkaian acara perpisahan kami benar-benar... Selesai.

***

Foto-foto yang terukir di atas itu hanya satu banding sejuta dari momen indah yang sebenarnya terjadi. Aku yakin, sampai kapanpun, nggak akan pernah ada hal yang benar-benar bisa menggambarkan momen itu dengan tepat.

I would give anything just to have another unforgettable moment with all of you, guys. Aku selalu berharap, waktu itu bisa terulang. But, life must go on...

Aku jadi teringat akan kata-katanya Gio. "Aku nggak mau ikut perpisahan, soalnya aku nggak mau berpisah..." Yah, tapi apa daya, waktu tak dapat ditaklukkan. Pada akhirnya, setiap perjumpaan pasti menemui titik perpisahan.

Seperti kami.

Rabu, 08 Juni 2011

Hello, Goodbye.

Why does it take a minute to say hello and forever to say goodbye?
Hidup itu terkadang.. Ironis sekali. Kata "hello" dan "goodbye" memang sifatnya berlawanan, tapi kau lihat apa? Keduanya sama sekali nggak bisa dipisahkan. Setiap perjumpaan, pasti akan menemui titik perpisahan pada akhirnya..

Aku sendiri, sudah mengalaminya berulang kali. Tapi jujur saja, yang kali ini rasanya jauh lebih berat dari biasanya... Rasa yang bisa - magically - membuatku sama sekali nggak excited di hari libur pertama ini.

MDC, rasanya sudah menjadi rumah kedua untuk aku. Tempatku berada selama 12 tahun, lima hari seminggu secara rutin. Bisa dibayangkan, kalau sekolah ini terasa sudah mendarah-daging? ;)

Dari dulu, semua orang selalu nanya, "Kamu sekolah di mana?" - dan aku selalu menjawab, "MDC", nggak pernah berubah. Aku mengalaminya sendiri, dari waktu orang selalu nanya lagi, "Di mana itu MDC? Nggak pernah denger." hahaha. Tapi sekarang sih, udah lumayan eksis. :D

Namun bulan depan, ketika orang-orang kembali bertanya aku sekolah di mana, jawabannya nggak akan sama lagi... Salah satu contoh sepele, yang membuatku berat sekali untuk menerima perpisahan itu.

Ada beberapa momen berharga terakhir sebelum aku benar-benar berpisah sama teman-teman, dan semuanya nggak akan terlupakan. Mulai dari perpisahan di Batu tempo hari, lalu Farewell Student Fellowship, sampai Thanksgiving kemarin malam...

Semua kenangan indah itu, sayang sekali rasanya bila tak ditorehkan menjadi sebuah cerita yang diukir dengan sepenuh hati. Biarlah semua itu akan selalu - setidaknya bagi diriku sendiri - dikenang sepanjang masa. :)

See you soon! xo