Senin, 20 September 2010

How It Affects My Life

Sore ini, sepulang sekolah teman spesial saya (?) yang bernama Abbey ikut ke rumahku, dia dijemput di sini.
Hahaha.

Dan well, yah, seperti yang kalian tahu, ketika cewek-cewek berkumpul, maka akan tercetus beribu topik yang tiada habisnya.
Mulai dari mengomentari baju bonekaku, Po, sampai ke topik yang lebih serius; GagasMedia dan serba-serbinya.

Akhirnya secara live dia liat "the-shocking-orange-envelope", dan sedikit-banyak berkomentar.
"Aduh", "Yah", "Tapi gapapa lah jess", dan--yang paling membuat aku senyam-senyum sendiri sampai sekarang--"Kamu kok cek tegare seh jess?" X_X
Bahahaha.

Setelah itu, entah dari mana asalnya, tiba-tiba ada pikiran yang melintas gitu aja, dan akhirnya buat aku semangat blogging hari ini. *.*

Tentang bagaimana ajaibnya, ada momen-momen tertentu dalam kehidupan kita yang menentukan nasib kita seumur hidup.
Gimana singkatnya momen itu berlalu, tapi efeknya... Wow.

Contoh nyata, UNAS.
'Giant' buat hampir semua pelajar ini memang terbilang singkat sekali, tapi hasil keringat kita belajar 3 tahun cuma ditentukan dari momen ini, momen singkat ini.

Bayangkan saja, nasib kita di jenjang SMP, hasil belajar kita selama tiga tahun, itu cuma ditentuin sama UNAS yang cuma 4 hari (bener ga?) dalam hitungan jam.

Tiga tahun atau 26280 jam itu bisa aja luluh lantak seketika dalam hitungan jam.
HITUNGAN JAM! X_X

Hello...?
Okay. -___-

Oke, bagaimanapun, UNAS itu cuma contoh kecil dari banyak kejadian nyata lainnya.
Bisa jadi setiap kita punya cerita yang berbeda, seperti aku...

Kejadian pengembalian naskah itu memang sudah lewat beberapa hari lamanya, tapi baru sore ini aku sadar.
Bagaimana supernya shocking-orange-envelope itu bisa mempengaruhi aku, mempengaruhi mimpiku, memgaruhi hidupku. X_X

Aku memang nggak ingat pasti kapan pertama kali aku menulis novel itu.
Yah, mungkin kira-kira kelas 8.
Menurutku, nulis 110 halaman plus revisi dan serba-serbinya itu took time lumayan banyak lah.

Awalnya, aku ngira journey nerbitin novel dan blahblahblahnya itu cuma tentang bagaimana aku bisa selesaiin itu novel secepatnya, dan bagaimana aku bisa MEMUTUSKAN untuk ngirimin itu ke GagasMedia.

Tapi rupanya aku salah.
Ketika dalam kurang dari satu minggu naskah itu dibalikin, saat itulah adventure yang sesungguhnya dimulai.

Bagaimana aku memutuskan untuk tetap menekuni dunia ini atau nggak.
Untuk nulis dan nulis lagi, sampai akhirnya ngirim lagi ke GagasMedia atau nggak.

Dan...
Apakah aku tetep bakal nerusin mimpi ini?

Pertanyaan ini memang terdengar simple sekali, tapi rupanya dia mengubah segalanya.
Setiap keputusan yang aku ambil gara-gara naskah gagal ini bakal mempemgaruhi hidup sepenuhnya, dan hasilnya tentu akan mengubah skenario kehidupan.

Wow.
Sore ini lah aku baru sadar.
Betapa 'sepelenya' momen itu, dan betapa 'gilanya' dia bisa mengubah hidup kita habis-habisan.

Memang benar, rupanya ada momen-momen tertentu dalam hidup yang efeknya bisa sampai lifetime.

Pertanyaannya, keputusan apa yang bakal kita pilih?
Dan apa kau akan nekad berjalan sendiri?

Well, if I decide to walk myself without You, I think I'll break my 'legs' (?), my dreams, and my life. :)

0 komentar: