Sabtu, 12 Februari 2011

Ketakutan

Setiap orang itu beda.

Ada orang yang suka chinese food, ada yang suka western.

Ada yang kesengsem sama warna pink, ada yang lebih kesengsem sama biru.

Ada yang jatuh cinta sama blogspot, ada juga yang lebih memilih tumblr.

Dan sama seperti itu semua, ketakutan setiap orang juga berbeda-beda...

Ketakutan - rasa menghantam yang pasti pernah menghinggapi hati setiap orang - tentu akan membuatmu merasakan setidaknya satu dari tiga hal ini: membuatmu membenci dirimu sendiri, membuatmu membenci sekelilingmu, atau... Membuatmu sadar bahwa Tuhan turut serta menolongmu di setiap permasalahan, sampai akhir.

Dan aku, pernah, lebih tepatnya baru saja, merasakan ketiganya sekaligus.

Ada orang takut hantu, ada orang takut ketinggian, tapi aku berbeda.
Aku punya ketakutan yang menurutku sendiri aneh sekali, lebih tepat disebut tabiat buruk, yang orang lain mungkin bisa bilang... "Jah."

Satu hal yang aku pelajari, sedekat apa pun hubungan dua orang, tak akan pernah menjamin bahwa mereka sama.
Mau mereka teman sejak kecil, bahkan yang terikat pertalian darah sekalipun, tak akan pernah sama.
Seperti aku, yang punya ketakutan itu, ketakutan yang bagi salah satu orang terdekatku adalah hal yang enjoyable.

Pertama kali aku disuruh ikutan hal-hal kayak gini - hal yang secara langsung menghubungkanku dengan ketakutan itu - aku langsung marah-marah nggak jelas. :p
Aku ingat benar, waktu itu aku bilang, "Kalau mau, ya tanya dulu aku mau apa nggak, jangan langsung kayak gini!"
Padahal, well, di lubuk hatiku yang terdalam juga aku tahu ini yang terbaik, hanya saja aku... Takut, seperti biasa.

Waktu berjalan.
Aku yang memang udah nggak bisa protes lagi karena semua udah terlanjur, jadi benci sama diriku sendiri.
Kenapa aku ini 'penakut' banget, kenapa aku ini... Jayus sekali.
Bukannya ini kesempatanku buat menghilangkan ketakutan itu?
Tapi, pada kenyataannya, aku justru makin nggak berani.

Masih terekam jelas di pikiranku, bagaimana saat itu aku deg-degan setengah mati saat hanya disuruh datang.
Lebih parah lagi, aku SMS Abbey dan Angel... Pernah sampai menitikkan air mata di mobil.

PADAHAL, YA AMPUN, KETAKUTAN MACAM APA INI, SAUDARA-SAUDARA?
Percayalah, di antara sekian banyak ketakutan, milikku pasti termasuk ketakutan cemen. -_-

Tapi, sejak memberanikan diri untuk datang itu, aku mulai belajar sesuatu.
Aku mulai bisa melihat, nggak buta lagi. :p

Aku nggak tahu apa yang bisa membuatku melewati satu hari itu, sekitar tiga jam, tanpa teman ngobrolku yang biasanya.
Ya, aku sendiri.
Dan Tuhan, bagaimanapun, membuatku berhasil melewatinya dengan sebuah senyuman...

Sejak hari itu, kurasa hidupku nggak akan pernah sama lagi.
Mungkin cuma lewat hal yang kelewat kecil seperti ini, tapi setidaknya, akhirnya aku tahu bagaimana Tuhan selalu campur tangan walau kita nggak bisa melihatNya dengan mata telanjang.

Hari ini, semuanya berakhir.
Dan tepat saat semuanya telah berakhir itu pula lah, aku juga sudah berhasil mengalahkan rasa takutku.

Mungkin belum sempurna, aku tahu.
Namun setidaknya, aku sudah mencoba.

Dan setidaknya pula, aku tahu bahwa segala sesuatu terjadi untuk sebuah alasan.




Maaf ya, karena aku dan ketakutan bodohku ini selalu merepotkan.
P.S: Makasih untuk dasi kupu-kupunya yang menawan sekaligus mencekik :p

0 komentar: