Beberapa hari lalu aku sempat membongkar folder-folder komputerku yang sudah menjamur karena lama tak disentuh. Ada banyak hal yang aku temukan di sana--mulai dari presentasi alay, foto-foto alay, dan serba-serbi ALAY lainnya.
Satu file yang nggak terlupakan buatku adalah refleksi matematika yang aku buat di kelas delapan, waktu aku masih diajar sama Mr. Erwin yang tahun ini resign. And bambambam *drumroll* this is it:
Satu file yang nggak terlupakan buatku adalah refleksi matematika yang aku buat di kelas delapan, waktu aku masih diajar sama Mr. Erwin yang tahun ini resign. And bambambam *drumroll* this is it:
Refleksi
Kegunaan Lingkaran Dalam Kehidupan Sehari-hari
Kegunaan Lingkaran Dalam Kehidupan Sehari-hari
Materi dalam pelajaran matematika semester dua kali ini salah satunya adalah mengenai lingkaran. Karena itu, dalam kesempatan kali ini, saya akan membahas mengenai kegunaan lingkaran dalam kehidupan sehari-hari.
Dalam kehidupan sehari-hari, tentu saja ada banyak lingkaran yang bisa kita temukan, mulai dari benda-benda sepele seperti donut dan tempat CD player, bahkan sampai benda-benda yang lebih rumit seperti permainan roller coaster. Karena itu, lingkaran memiliki banyak kegunaan, misalnya dalam mengukur diameter maupun luas lingkaran tersebut.
Mari kita mulai dengan contoh sederhana, yaitu kegunaan prinsip lingkaran pada donut. Seorang penjual donut tentu saja harus memperhatikan diameter dan keliling donut yang akan dicetaknya, agar setiap donut yang diproduksinya bisa memiliki ukuran yang sama.
Contoh sederhana yang lain adalah kegunaan lingkaran pada pembuatan tempat CD player. Seseorang yang membuat tempat CD player tentu saja harus menyesuaikan diameter tempat dengan diameter CD playernya, agar tempat CD player itu bisa pas untuk CD player, tidak terlalu besar maupun terlalu kecil.
Sedangkan contoh yang lebih rumit bisa diamati dari kegunaan lingkaran pada rel roller coaster. Saat rel roller coaster yang berbentuk lingkaran itu dibuat, tentu saja harus dipertimbangkan, apakah roller coaster bisa melewatinya dan tidak akan terjatuh. Jika salah perhitungan sedikit saja, maka hasilnya akan fatal.
Melalui contoh-contoh sederhana di atas, kita dapat mengerti bahwa sangat penting untuk mengetahui prinsip-prinsip lingkaran. Mulai dari hal yang sederhana seperti rumus keliling lingkaran (π.d) dan rumus luas lingkaran (π.r2) sampai prinsip-prinsip lingkaran yang lebih rumit lainnya yang akan dipelajari di jenjang yang lebih tinggi.
Berikut ini adalah sedikit untaian baris puisi yang diharapkan bisa menggambarkan sedikit rasa kekaguman saya pada lingkaran... O.O
Dalam kehidupan sehari-hari, tentu saja ada banyak lingkaran yang bisa kita temukan, mulai dari benda-benda sepele seperti donut dan tempat CD player, bahkan sampai benda-benda yang lebih rumit seperti permainan roller coaster. Karena itu, lingkaran memiliki banyak kegunaan, misalnya dalam mengukur diameter maupun luas lingkaran tersebut.
Mari kita mulai dengan contoh sederhana, yaitu kegunaan prinsip lingkaran pada donut. Seorang penjual donut tentu saja harus memperhatikan diameter dan keliling donut yang akan dicetaknya, agar setiap donut yang diproduksinya bisa memiliki ukuran yang sama.
Contoh sederhana yang lain adalah kegunaan lingkaran pada pembuatan tempat CD player. Seseorang yang membuat tempat CD player tentu saja harus menyesuaikan diameter tempat dengan diameter CD playernya, agar tempat CD player itu bisa pas untuk CD player, tidak terlalu besar maupun terlalu kecil.
Sedangkan contoh yang lebih rumit bisa diamati dari kegunaan lingkaran pada rel roller coaster. Saat rel roller coaster yang berbentuk lingkaran itu dibuat, tentu saja harus dipertimbangkan, apakah roller coaster bisa melewatinya dan tidak akan terjatuh. Jika salah perhitungan sedikit saja, maka hasilnya akan fatal.
Melalui contoh-contoh sederhana di atas, kita dapat mengerti bahwa sangat penting untuk mengetahui prinsip-prinsip lingkaran. Mulai dari hal yang sederhana seperti rumus keliling lingkaran (π.d) dan rumus luas lingkaran (π.r2) sampai prinsip-prinsip lingkaran yang lebih rumit lainnya yang akan dipelajari di jenjang yang lebih tinggi.
Berikut ini adalah sedikit untaian baris puisi yang diharapkan bisa menggambarkan sedikit rasa kekaguman saya pada lingkaran... O.O
Menengadah ke langit pagi
Menatap sinar agung mentari
Lingkaran bercahaya ini
Mampu menggetarkan hari
Senja mempertemukan kami
Lingkar wajah damai
Dengan senyumnya yang mengisi hati
Membuatku enggan pergi
Kini aku duduk di malam sepi
Menatap purnama di malam hari
Anggunnya lingkaran ini
Seakan menghanyutkan mimpi
Menatap sinar agung mentari
Lingkaran bercahaya ini
Mampu menggetarkan hari
Senja mempertemukan kami
Lingkar wajah damai
Dengan senyumnya yang mengisi hati
Membuatku enggan pergi
Kini aku duduk di malam sepi
Menatap purnama di malam hari
Anggunnya lingkaran ini
Seakan menghanyutkan mimpi
Tertanda,
Jesslyn Chandra
(Selaku pecinta lingkaran O.O)
Aku masih ingat sekali, refleksi (plus puisi) itu aku tulis waktu aku lagi ada masalah sama Mr. Erwin. Yah, katakanlah, aku sensi banget sama guru matematikaku yang satu itu. Kadang aku merasa kurang bisa mengerti penjelasannya, nilaiku sampai dapat jelek, plus pengaruh teman-teman lain yang nggak jauh beda sama aku - semua itu sadar nggak sadar membuat aku membabi buta dalam rangka 'membenci' beliau. :p
Seingatku, waktu itu aku lupa membawa salah satu peralatan matematika. Mr. Erwin lantas menghukum aku (dan Sonia, aku masih ingat itu) untuk menulis refleksi perihal kegunaan lingkaran sebanyak 200 kata, kalau tidak salah.
Aku dan Sonia (yang juga sensi banget sama Mr. Erwin) sepakat nggak ngerjain refleksi itu, karena kami merasa kami nggak salah. Yeah, pardon my attitude.. :p
Dan hari pun bergulir, Mr. Erwin menagih refleksi itu, tapi kami berdua dengan santainya bilang kalau kami nggak ngerjain. Supaya aku dan Sonia kapok, beliau pun menambah hukuman refleksi kami jadi 300 kata, kalau tidak salah. Singkat cerita, aku dan Sonia nggak punya pilihan lain selain mengerjakan hukuman itu.
Jadilah aku duduk di depan komputer sore itu sepulang sekolah, mengetik begitu saja untuk refleksi matematika ini. Sampai di bagian sebelum puisi, kata-katanya masih kurang sedikit. Saat itu, terperciklah ide di benakku untuk menambahkan puisi SEKALIAN, biar Mr. Erwin (yang aku nggak suka) itu PUAS. :p Pikiran yang sangat konyol dan dangkal, I know. Hahaha.
Dan well, yeah.. Jadinya, ya seperti itu. Salah satu hukuman yang nggak akan pernah aku lupakan seumur hidup.
OHYA! Dan kalian tahu apa? Besok paginya aku menyerahkan refleksi itu--setengah dongkol setengah geli, dan Mr. Erwin juga menanggapinya dengan tawa. Dan hal yang nggak bisa aku lupakan, beliau MENINGGALKAN mahakaryaku itu di kelas, sampai di baca guru-guru dan teman-teman, salah satunya Ma'am Fao.
Yah, itulah aku, satu tahun yang lalu. Aku, dan segala kenakalan yang menyelubungi. Hahaha. Well, time flies..
Seandainya Mr. Erwin baca postinganku sekarang (oke, silahkan pakai peta Dora the Explorer kalau mau tahu urlnya, Mr! :p).. Aku cuma mau bilang, sorry. Sorry, aku dan segala kenalakalan yang ajaib ini mungkin buat Mr. jadi kerepotan banget tahun lalu.. Tapi setidaknya, aku adalah salah satu murid yang nggak akan terlupakan, kan? ;)
Hahaha. Yah, semoga Tuhan mempertemukan Mr. dengan blog ini, supaya Mr. bisa tahu, kalau seiring dengan berjalannya waktu, aku masih ingat sama Mr, dan segala kesalahanku.. :p
Dan seperti yang aku bilang tadi, time flies. Aku nggak nyangka, waktu bisa berjalan secepat ini. Rasanya baru kemarin adu mulut sama Mr. Erwin (hal yang frekuensinya cukup sering), tapi hari ini udah persiapan ujian sekolah, dan bakal Unas 25 April mendatang. Sekarang? Sudah 21 Maret.
Apa yang bisa kulakukan, selain memanfaatkan waktu itu sebaik-baiknya?
Jesslyn Chandra
(Selaku pecinta lingkaran O.O)
Aku masih ingat sekali, refleksi (plus puisi) itu aku tulis waktu aku lagi ada masalah sama Mr. Erwin. Yah, katakanlah, aku sensi banget sama guru matematikaku yang satu itu. Kadang aku merasa kurang bisa mengerti penjelasannya, nilaiku sampai dapat jelek, plus pengaruh teman-teman lain yang nggak jauh beda sama aku - semua itu sadar nggak sadar membuat aku membabi buta dalam rangka 'membenci' beliau. :p
Seingatku, waktu itu aku lupa membawa salah satu peralatan matematika. Mr. Erwin lantas menghukum aku (dan Sonia, aku masih ingat itu) untuk menulis refleksi perihal kegunaan lingkaran sebanyak 200 kata, kalau tidak salah.
Aku dan Sonia (yang juga sensi banget sama Mr. Erwin) sepakat nggak ngerjain refleksi itu, karena kami merasa kami nggak salah. Yeah, pardon my attitude.. :p
Dan hari pun bergulir, Mr. Erwin menagih refleksi itu, tapi kami berdua dengan santainya bilang kalau kami nggak ngerjain. Supaya aku dan Sonia kapok, beliau pun menambah hukuman refleksi kami jadi 300 kata, kalau tidak salah. Singkat cerita, aku dan Sonia nggak punya pilihan lain selain mengerjakan hukuman itu.
Jadilah aku duduk di depan komputer sore itu sepulang sekolah, mengetik begitu saja untuk refleksi matematika ini. Sampai di bagian sebelum puisi, kata-katanya masih kurang sedikit. Saat itu, terperciklah ide di benakku untuk menambahkan puisi SEKALIAN, biar Mr. Erwin (yang aku nggak suka) itu PUAS. :p Pikiran yang sangat konyol dan dangkal, I know. Hahaha.
Dan well, yeah.. Jadinya, ya seperti itu. Salah satu hukuman yang nggak akan pernah aku lupakan seumur hidup.
OHYA! Dan kalian tahu apa? Besok paginya aku menyerahkan refleksi itu--setengah dongkol setengah geli, dan Mr. Erwin juga menanggapinya dengan tawa. Dan hal yang nggak bisa aku lupakan, beliau MENINGGALKAN mahakaryaku itu di kelas, sampai di baca guru-guru dan teman-teman, salah satunya Ma'am Fao.
Yah, itulah aku, satu tahun yang lalu. Aku, dan segala kenakalan yang menyelubungi. Hahaha. Well, time flies..
Seandainya Mr. Erwin baca postinganku sekarang (oke, silahkan pakai peta Dora the Explorer kalau mau tahu urlnya, Mr! :p).. Aku cuma mau bilang, sorry. Sorry, aku dan segala kenalakalan yang ajaib ini mungkin buat Mr. jadi kerepotan banget tahun lalu.. Tapi setidaknya, aku adalah salah satu murid yang nggak akan terlupakan, kan? ;)
Hahaha. Yah, semoga Tuhan mempertemukan Mr. dengan blog ini, supaya Mr. bisa tahu, kalau seiring dengan berjalannya waktu, aku masih ingat sama Mr, dan segala kesalahanku.. :p
Dan seperti yang aku bilang tadi, time flies. Aku nggak nyangka, waktu bisa berjalan secepat ini. Rasanya baru kemarin adu mulut sama Mr. Erwin (hal yang frekuensinya cukup sering), tapi hari ini udah persiapan ujian sekolah, dan bakal Unas 25 April mendatang. Sekarang? Sudah 21 Maret.
Apa yang bisa kulakukan, selain memanfaatkan waktu itu sebaik-baiknya?
0 komentar:
Posting Komentar