Kamis, 23 Desember 2010

Semalam

Kemarin malam aku tak kunjung terlelap.
Memikirkan hari ini, berdoa dalam hati, agar apa pun yang terjadi, aku tak akan menyerah...
Seluruh kemungkinan merajalela dalam lingkup kepala yang sempit ini, hingga akhirnya, aku berhasil tenggelam dalam alam mimpi.

Ya, alam mimpi.
Semuanya berlanjut di mimpi.
Bagai mimpi buruk.. mimpi buruk yang sejatinya membangunkanku.

Aku tak bisa berbohong, mimpi-mimpi itu jelas sekali.
Ya, mimpi-mimpi, potongan-potongan mimpi yang seakan membentuk suatu kesatuan dalam papan puzzle: impianku.

Untuk kedua kalinya, aku bermimpi tentang Mélodie d'Amour.
Kalau yang pertama kali dulu, bunga tidurku hanya sepenggal saja, namun cukup jelas.
Amplop itu, amplop pengembalian naskah dari GagasMedia tergeletak di sofa, namun anehnya berwarna merah.

Tadi malam.. amplop itu tak lagi terlihat, namun semuanya tampak jauh, jauh lebih jelas.
Siang itu, entah bagaimana, Angel ada di rumahku.
Saat kita berdua mau masuk lewat garasi, tiba-tiba aku berbalik dan mengecek kotak pos.
Benar, amplop itu ada di sana.

Sedetail itulah, sedetail itu aku mengingat mimpiku semalam.
Selanjutnya, tak begitu jelas lagi, namun aku masih sedikit-banyak mengingat intinya.

Aku dan Angel di kamarku, membicarakan naskah gagalku itu, dan berbicara tentang 'firasat', kalau tidak salah.
Hahaha ya, begitulah.

Satu lagi, hal yang aneh tak terperi, mimpi itu terasa konyol sekali saat..
Aku membuka amplop itu, dan menemukan surat yang biasanya dicetak untuk memberitahu alasan mengapa naskah belum layak diterbitkan... ditulis tangan dalam kertas surat warna-warni.
HAHAHA.

Mimpi yang kedua, mimpi tentang hari ini.
Kali ini bukan mimpi yang buruk.
Mimpi yang.. kuharap akan menjadi kenyataan. :)

Kali ini ada aku dan Abbey.
Memang, begitulah adanya.
Aku tak sengaja memilih Abbey atau Angel untuk dijadikan tokoh mimpi, namun, alam bawah sadarku sendiri yang berbicara.
Wow. -__-"

Kami berdua ada di semacam aula besar, ada banyak orang juga di sana.
Seingatku, mereka semua teman-teman MDC.

Di sana, akan ada pengumuman tentang essay dan cerpen siapa yang akan dimuat di Jawa Pos.
Oke, hal-hal itulah yang sedari kemarin malam terus melintas di otakku.

Singkat kata, dua dari essayku terpilih. :|
What an unyu moment, lalu kalian tahu apa yang terjadi?
Aku... aku, astaga, memeluknya.*

*) I didn't mean to, Bey! -___- salahin mimpiku.

Ada banyak penggalan-penggalan mimpi lagi yang melintas di alam bawah sadarku kemarin.
Beberapa dari antara mereka terekam jelas, beberapa lagi hanya sebatas sayup-sayup semata.
Beberapa dari antara mereka, yeah, membuatku terbangun berkali-kali.

***

Well, itulah, semuanya bisa terjadi dalam mimpi.
Aku juga tak pernah membayangkan mimpi itu akan datang begitu jelas, apalagi sampai aku ulas sepanjang ini di blog.
Tapi, apa daya, memang begitulah adanya.

Anyway, mimpi-mimpi itu salah.
Hari ini aku gagal.
Tapi, aku tahu, bila aku tak pernah melepaskan impianku, suatu hari nanti aku pasti berhasil..

Mimpi, biarlah jadi mimpi semata.
Aku tak akan lantas berhenti mengirimkan essay dan cerpenku ke Jawa Pos, bahkan mengklaim kalau Mélodie d'Amour pasti gagal.

Tidak ada yang menjamin.
Yang sudah terjadi, biarlah waktu yang menjawab.
Yang masih bisa diperbaiki, seperti Jawa Pos itu contohnya, pasti masih ada kesempatan lain.

Jujur, mimpi-mimpi semalam memang sempat membuatku beberapa kali tertegun.
Bagaimana tidak, ia jelas sekali, seakan-akan memang akan menjadi kenyataan.

Tapi aku tahu..
Selama masih ada rongga untuk melayangkan setapak-dua tapak langkah, pasti masih ada jalan.


Dear Bunga-Bunga Tidur,
Makasih ya sudah sudi berkenalan denganku semalam. :p

0 komentar: