Yeah.
Thank you, Lord.
Thank you, Lord, for giving me this precious and unforgettable life lesson. :)
Hari ini aku belajar sesuatu.
Ya, lagi-lagi tentang poin-poin kehidupan yang entah di mana ujungnya.
Namun, Tuhan sudah membawa aku ke titik ini, dan aku bersyukur, benar-benar bersyukur karena Ia membuat aku mengerti.
Pertandingan basket.
Ya, semuanya berawal dari situ.
Pertandingan ini bukan tentang aku, tapi tentang kami.
Tentang kelas 9.
Di mana kita berjuang bersama-sama untuk teman-teman kelas 9, yang sudah ada di hati ini sejak belasan tahun yang lalu.
Kami kenal cukup dekat dengan teman-teman kelas 8 yang menjadi lawan kami hari ini.
Karena itu, kami nggak mau meremehkan, walau orang-orang sudah bilang kalau kelas 9 pasti menang.
Well...
Oke, jangan kira aku santai, atau gimana.
Aku juga nggak berbakat, hahaha, aku tahu itu.
Tapi ini tentang pertandingan yang mungkin merupakan yang terakhir di SMP, sekaligus kesempatan bermain yang terakhir kali bersama teman-teman yang, yeah, mungkin bakalan pisah sekolah sama aku.
Alhasil, kemarin malam dan malam sebelumnya aku banyak teleponan dengan Dea, juga chat dengan Fefe.
Mengatur strategi, yeah, and so on.
Dunia basket ini sempat melayangkanku dan Dea ke masa-masa berharga itu - DBL.
Setiap kata yang aku tuliskan di sini nggak akan pernah mewakili, percayalah.
Kami ingat benar, terutama kami berdua, yang pulang jam 10 malam, telepon sana-sini, mengurus hal ini-itu karena guru-guru nggak bisa mendampingi, sampai jatuh-bangun di lapangan biru itu, kami berdua ingat dengan sangat-sangat jelas.
Waktu itu, well, mungkin memang saat-saat di mana Tuhan menguji kita.
Tapi aku bersyukur, bersyukur sekali.
Melalui DBL itu aku belajar untuk nggak perlu khawatir berlebihan, dan berserah pada Tuhan sepenuhnya.
Filipi 4:6, seperti kata teman-teman DBL saat itu.
Aku dan Dea masih asyik berbincang, dan tiba-tiba dia menceritakan isi doanya padaku.
Dea bilang, dia nggak akan minta untuk menang, semuanya terserah Tuhan, tapi toh Tuhan tahu apa yang kita inginkan.
Kita berusaha yang terbaik, sisanya urusan Tuhan.
Well, siapa yang nggak mau menang, coba?
Tapi tetap saja.
Pasti ada pihak yang menang, ada pihak yang kalah.
Di samping bagaimana usaha kita, sisanya di tangan Tuhan.
Babak pertama, yeah, kita sudah ketinggalan.
Aku ngos-ngosan, dalam hati merutuki diri kenapa udah jarang menyentuh bola basket pasca DBL.
Aku tahu aku memang nggak bakat di bidang itu, tapi setidaknya, seharusnya aku latihan lebih keras...
Babak kedua, aku melihat jelas wajah-wajah itu.
Felia, Fefe, dan Dea, terutama.
Wajah-wajah ingin menang, wajah-wajah ingin maju.
Aku pun juga begitu.
Kembali lagi, siapa yang tak ingin menang?
Melalui Felia, kami memang mengejar beberapa kali.
Tapi yeah, seperti yang aku bilang tadi, sisanya urusan Tuhan...
Dan kali ini Tuhan sedangkan menyalakan lampu merah.
Aku coba menghibur diri, bilang kalau toh aku memang sudah jarang latihan dan tiba-tiba langsung begini, jadi aku sudah do the best.
Tapi semua yang aku upayakan itu terasa masih belum cukup...
Sampai aku ingat doaku dan doa Dea tadi malam.
Thank You, Lord.
We lost.
Thank you, thank you for giving me these experiences.
Tidak selamanya kemenangan selalu menjadi pelajaran hidup.
Tidak selamanya, Kawan.
Dan well, menurutku sih, pelajaran-pelajaran paling berharga justru kita dapat di saat-saat yang bisa dibilang, worst time, seperti sekarang ini.
Basket memang bukan panggilan hidupku (HAHAHA!), tapi aku bersyukur karena Tuhan sudah memberi kesempatan buat aku untuk ikut dalam ajang-ajang seperti ini.
Aku memang tidak lantas menjadi sehebat Michael Jordan, tapi aku dapat pelajaran yang lebih dari itu.
Untuk tidak takut mencoba hal-hal baru, untuk menjadi semakin dewasa, untuk semakin dekat dengan teman-teman, dan yang terutama, untuk semakin dekat dengan Tuhan.
Thank You, Lord. :)
Dan untuk cowok-cowok kelas 9, congrats, you did it!
Tak terkecuali, untuk teman-teman putri kelas 8, congrats too, keep going. :)
Kalian masih punya hutang di DBL 2011, ingat? :P
Filipi 4:6.
Pengkhotbah 3:11.
Itu ayat-ayat yang sempat, dan selalu, menguatkan aku dan teman-teman DBL.
Semoga memberkati :)
Hahaha.
0 komentar:
Posting Komentar