Persahabatan dengan Fanie, penuh canda tawa persis seperti foto di atas. :D To be exact.. Biasanya kejadiannya adalah begini: Aku gangguin Fanie, Fanie ketawa, kita berdua ketawa, lalu dia mukul aku. -_- Oke, nggak juga, sih. Terkadang tragedi pemukulan itu juga mulainya dari tanganku, hahaha.
Sahabat sama seorang Stefanie Ibrahim itu serasa sahabatan sama profesor sekaligus ibu rumah tangga yang baik. Profesor, saking briliannya dia.. Juga ibu rumah tangga yang baik, yang selalu perhatian sama anak-anaknya (baca: kami berempat) dan yang paling serba bisa.
Jadi semua itu membawa sebuah sebutan eksklusif buat Fanie... PERFECT MAMA!
Oh ya, sama seperti Angel, aku udah ketemu si Fanie ini hampir setiap hari sejak... Playgroup. -_- Plus, les balet yang kadang-kadang bisa sekelas, walau nggak selalu. Terus, ditambah lagi, les aritmatika bareng! Whoa. Ketemu Fanie mah, udah jadi makanan sehari-hari.
Aku jadi ingat satu cerita, yang jujur aku nggak ingat kejadiannya, tapi Fanie yang ingat. Waktu itu, kita berdua habis selesai les aritmatika, Fanienya datang ke rumahku buat tunggu jemputan. Tapi.. Berhubung waktu kecil aku terbiasa tidur siang.. Fanie aku tinggal tidur. -_- SAMPAI AKHIRNYA, DIA NANGIS. Aku jadi mikir, kenapa dulu aku polos (baca: jahat) sekali? Ngik.
Tapi, lepas dari kejadian-kejadian masa kecil itu, Fanie tetap jadi seorang sahabat yang baik buat aku. Baik banget, malah. Udah berulangkali aku buat salah sama dia, tapi dia itu dewasa banget, tulus buat maafin kesalahan-kesalahan orang.
Fanie juga selalu ada buat aku. Kalau lagi sedih, dia selalu bisa tenangin aku, seringkali dengan kata-kata yang tanpa sadar terasa sangat menyentuh. Aku ingat sekali, waktu dulu lagi masa galau-galaunya perihal urusan hati bareng teman-teman kelas 8A, tiap kali aku nangis, Fanie selalu menepuk pundakku dan bilang, "Wes, jangan nangis lagi, Jess." :)
Dan satu kata-katanya yang paling nggak bisa aku lupakan, waktu Mélodie d'Amour dibalikkin dan air mata itu luruh, Abbey ngasih aku selembar tissue. Terus, Fanie bilang, "Udah, satu aja mintanya, nggak boleh lebih. Soalnya kamu nggak boleh nangis lagi." :') FANIE, YOU KNOW WHAT, AKU JADI TAMBAH PENGEN NANGIS TERHARU.
Seorang Stefanie Ibrahim, sosok yang selalu aku kagumi. Ketulusan hatinya, kedewasaannya, cara dia memberi perhatian buat teman-temannya tanpa minta balasan. Fanie, sosok yang nggak ada duanya, dan nggak akan lupain seumur hidup.
Mungkin aku adalah salah satu orang paling beruntung karena punya sahabat kayak kamu. Sahabat yang bukan cuma ada waktu senang, tapi juga waktu duka. Sahabat yang nggak cuma buat cengengesan, tapi juga sosok yang bisa buat aku belajar banyak untuk bertambah dewasa. Thanks for everything, darling. ;)
Seperti kataku buat teman-teman lain, aku juga percaya, kalau kita berdua pasti tetap sahabatan sampai keriput nanti. Kita akan tetap sahabatan, sampai kamu benar-benar jadi ibu rumah tangga, karena tentunya lagi-lagi aku harus belajar banyak dari kamu. :p
Oh ya, aku doain ya Fan, supaya hasil Unasmu bisa tercapai sesuai target. IYA DONG, PERFECT MAMA YANG MERANGKAP JADI PROFESOR -_- hahaha. Tapi, apapun nilainya, kita berdua tetap harus bersyukur, Fan. Walaupun susah, mengingat kita berdua adalah makhluk perfeksionis yang menyebalkan. Hahahhaa.
Last but not least, dear.. Everything happens for a reason, termasuk urusan cinta. Suatu saat nanti, misteri itu akan terkuak, dan kau akan tersenyum melihatnya, apapun yang terjadi.
I LOVE YOU SO MUCHHHH FANIE! :D xoxoxoxoxoxo.
P.S: Anda galau? Hubungi saya, sedia 24 jam.
Sahabat sama seorang Stefanie Ibrahim itu serasa sahabatan sama profesor sekaligus ibu rumah tangga yang baik. Profesor, saking briliannya dia.. Juga ibu rumah tangga yang baik, yang selalu perhatian sama anak-anaknya (baca: kami berempat) dan yang paling serba bisa.
Jadi semua itu membawa sebuah sebutan eksklusif buat Fanie... PERFECT MAMA!
Oh ya, sama seperti Angel, aku udah ketemu si Fanie ini hampir setiap hari sejak... Playgroup. -_- Plus, les balet yang kadang-kadang bisa sekelas, walau nggak selalu. Terus, ditambah lagi, les aritmatika bareng! Whoa. Ketemu Fanie mah, udah jadi makanan sehari-hari.
Aku jadi ingat satu cerita, yang jujur aku nggak ingat kejadiannya, tapi Fanie yang ingat. Waktu itu, kita berdua habis selesai les aritmatika, Fanienya datang ke rumahku buat tunggu jemputan. Tapi.. Berhubung waktu kecil aku terbiasa tidur siang.. Fanie aku tinggal tidur. -_- SAMPAI AKHIRNYA, DIA NANGIS. Aku jadi mikir, kenapa dulu aku polos (baca: jahat) sekali? Ngik.
Tapi, lepas dari kejadian-kejadian masa kecil itu, Fanie tetap jadi seorang sahabat yang baik buat aku. Baik banget, malah. Udah berulangkali aku buat salah sama dia, tapi dia itu dewasa banget, tulus buat maafin kesalahan-kesalahan orang.
Fanie juga selalu ada buat aku. Kalau lagi sedih, dia selalu bisa tenangin aku, seringkali dengan kata-kata yang tanpa sadar terasa sangat menyentuh. Aku ingat sekali, waktu dulu lagi masa galau-galaunya perihal urusan hati bareng teman-teman kelas 8A, tiap kali aku nangis, Fanie selalu menepuk pundakku dan bilang, "Wes, jangan nangis lagi, Jess." :)
Dan satu kata-katanya yang paling nggak bisa aku lupakan, waktu Mélodie d'Amour dibalikkin dan air mata itu luruh, Abbey ngasih aku selembar tissue. Terus, Fanie bilang, "Udah, satu aja mintanya, nggak boleh lebih. Soalnya kamu nggak boleh nangis lagi." :') FANIE, YOU KNOW WHAT, AKU JADI TAMBAH PENGEN NANGIS TERHARU.
Seorang Stefanie Ibrahim, sosok yang selalu aku kagumi. Ketulusan hatinya, kedewasaannya, cara dia memberi perhatian buat teman-temannya tanpa minta balasan. Fanie, sosok yang nggak ada duanya, dan nggak akan lupain seumur hidup.
Fan,YOOOO PERFECT MAMA, WE'LL MEET AGAIN! Haha iya kan, berhubung kita satu SMA, meski nggak sekelas. Hehe. I'm hyped tahu, karena untungnya aku bisa tetap satu sekolah lagi sama seorang perfect mama yang bisa aku pukulin sepuasnya. :') Hehehe.
Mungkin aku adalah salah satu orang paling beruntung karena punya sahabat kayak kamu. Sahabat yang bukan cuma ada waktu senang, tapi juga waktu duka. Sahabat yang nggak cuma buat cengengesan, tapi juga sosok yang bisa buat aku belajar banyak untuk bertambah dewasa. Thanks for everything, darling. ;)
Seperti kataku buat teman-teman lain, aku juga percaya, kalau kita berdua pasti tetap sahabatan sampai keriput nanti. Kita akan tetap sahabatan, sampai kamu benar-benar jadi ibu rumah tangga, karena tentunya lagi-lagi aku harus belajar banyak dari kamu. :p
Oh ya, aku doain ya Fan, supaya hasil Unasmu bisa tercapai sesuai target. IYA DONG, PERFECT MAMA YANG MERANGKAP JADI PROFESOR -_- hahaha. Tapi, apapun nilainya, kita berdua tetap harus bersyukur, Fan. Walaupun susah, mengingat kita berdua adalah makhluk perfeksionis yang menyebalkan. Hahahhaa.
Last but not least, dear.. Everything happens for a reason, termasuk urusan cinta. Suatu saat nanti, misteri itu akan terkuak, dan kau akan tersenyum melihatnya, apapun yang terjadi.
I LOVE YOU SO MUCHHHH FANIE! :D xoxoxoxoxoxo.
P.S: Anda galau? Hubungi saya, sedia 24 jam.
0 komentar:
Posting Komentar