Halo, semuanya.
Tanggal 14 Maret 2011.
Tanggal 10 Desember 2010.
YA, HARI INI TEPAT TIGA BULAN LEBIH EMPAT HARI SEJAK AKU MENERBANGKAN IMPIANKU.
Which means... KABAR DARI PENERBIT ITU AKAN DATANG,
.
Aku tahu, sudah lama aku menantikan hari-hari ini. Dan kala hari yang dinanti itu telah datang, rasanya diri ini ingin bersembunyi.. Dan melonjak dalam waktu yang bersamaan.
Selepas UAS Biologi tadi (yeah, it sucks), aku ngobrol-ngobrol di kantin bareng Abbey, Clara, Fanie. Angel? Udah keburu pulang karena aku usir, berhubung kita mau ngerjain hadiah ultahnya dia. :p
Ide ini pun tercetus dari mulut Abbey, dia ingetin aku tentang janjiku sendiri, telepon penerbit itu untuk tanya kabar naskahku tepat hari ini, hari Senin. Sepercik rasa muncul dalam dada... Jantung berdenyut di luar kontrol.
Oke, aku tahu, ini saatnya. Aku pun pinjem bbnya Clara untuk buka Twitter, berhubung nomor telepon penerbit itu ada di sana. Internet lemot, lagi-lagi dada bergejolak, hingga akhirnya muncul rangkaian nomor itu di layar ponsel Clara, menandakan kalau aku harus segera... Mengalahkan ketakutan ini.
Aku: "Gila, aku takut banget! Oh, no!"Mereka: "TELPON! TELPON! TELPON! Ayo Jess, ayo!"Ini semua benar-benar gila.. Sebelum aku menekan tombol call pun, rasanya udah mau pingsan duluan. Gila banget. Banget. Aku pun perlahan-lahan, menekan tombol call itu, dan...
Tuuutt... Nada sambung itu terdengar.
Click! Dan aku pun, saking groginya, matiin sambungan telepon itu.
Aku: Aku matiin, huahahaha! Gila, aku takut banget. Beneran.Mereka: Ayo, Jess! Kapan lagi?! Ayoooo!Aku: Yeah...Lagi. Kali ini, kutahan setengah mati hasratku untuk kembali mematikan sambungan telepon. Kala terdengar jawaban di seberang sana, aku langsung.. Nggak tahu apa yang harus aku lakuin, kecuali dengan super
slow motion berhalo-halo ria. Kantin bising banget, jadi aku langsung lari keluar, dibuntuti sama Abbey, Clara, Fanie.
Manusia seberang sana: Oh, maaf, Mbak. Krunya lagi istirahat makan siang, telepon jam setengah dua nanti lagi aja ya...GUBRAK. Rasa membuncah ini, dag-dig-dug setengah mati ini, terasa sia-sia. Tapi, entah mengapa, sebagian dari hati ini terasa lega... Barangkali, lega karena tak harus menatap kenyataan yang mungkin penuh pilu di ujung sana.
Hari di sekolah pun berakhir sampai situ, karena aku harus pulang. Abbey ikut aku, dan di sepanjang perjalanan dia terus ingetin aku dengan tiga kata itu:
JAM SETENGAH DUA.
*
Setelah berkutat dengan jutaan angka bareng Ce Ribka (yes it is, aku les sampai galau setengah mati karena aku tahu UAS besok bakal menyiksan banget), aku pun melirik jam yang menunjukkan pukul setengah tiga tepat. Setelah mengantar Ce Ribka keluar, aku langsung ambil jurus Naruto dan melesat ke kamar.
Abbey: TELPON JESS, TELPON!Jujur, tentu aja aku pengen banget tahu kabar naskahku.. Tapi di saat yang sama, rasa resah ini seakan membentengiku.
Untuk ketiga kalinya, aku memberanikan menekan tombol call itu, sementara Abbey ada di sampingku untuk mengabadikan momen itu lewat video.
Tuuutt... Tuuutt... Tuuutt... Dan at the end, NO ANSWER. Yeah. Setelah itu aku coba lagi, dan operator bilang kalau nomor telepon yang aku hubungi SIBUK. Yeah kuadrat...
Abbey: Gila, Jess. Banyak banget halangannya. Hahaha.Aku: Yeah. Gila! Gila banget. Aku sampe keringet dingin ini...
Abbey: AKU JUGA, TAUK! Aku juga takut, Jess.Aku: Hah? Ngapain takut juga, coba?Abbey: Aduh.. Aku pengen yang terbaik buat kamu, tahu.Aku tercekat... Hahaha. Aku dan Abbey pun langsung menjelma jadi dua manusia unyu, ber-"uh, ah, oh" ria. Aku bisa lihat itu di matanya, tatapan yang benar-benar menyiratkan kalau kata yang barusan dilontarkannya itu memang benar.
Jantung ini berdegub tiga kali lebih cepat, dan aku kembali menekan tombol call. Kali ini terdengar nada sambung, dan...
"Halo?" Nafasku berhenti. ketika kulirik, Abbey juga tak jauh berbeda denganku. Aku buru-buru memeluk boneka panda besarku, berusaha menekan segala kegugupan ini.
Aku: Oh, i-iya, Mbak. Mau tanya, ini bisa tanya perihal kabar naskah, ya?Manusia di seberang sana: Oh, waktu itu kirimnya ke penerbit mana, ya?
Aku: GagasMedia.
Manusia di seberang sana: Oke, tunggu sebentar ya.*Nada tulilulilut*, si manusia-di-seberang-sana lagi menyambungkan teleponnya ke seseorang, entah siapa. Aku dan Abbey hanya bertatapan, tertawa sebentar walau kami tahu tawa itu tak lebih dari sepenggal tawa gugup.
Dia di sana: Judul naskahnya apa ya, Bu? (Ya, dia memanggil aku dengan sebutan itu -_-)
Aku: Mélodie d'Amour, dari Jesslyn Chandra.
Dia di sana: Mélodie d'Amour... Jesslyn Chandra?
Aku: I-iya.
*dunia berhenti berputar sejenak*
Dia di sana: Oh iya, Bu. Naskahnya masih di redaksi, sedang diproses. Ditunggu sampai akhir bukan ini, ya, atau paling lambat awal bulan depan. Terima kasih.
...
Kalian mau tahu apa yang terjadi padaku kemudian?
Aku mematikan telepon dengan tangan gemetar, serempak memekik bersama Abbey, kami berpelukan, adikku datang, dan dia menyeletuk: Ini lesbi atau apa? Dan setelah itu, aku dan Abbey kembali melonjak, dan aku berjoget di depan cermin. Titik.
*
Aku tahu, aku mungkin termasuk manusia teraneh dengan spesies tergila. Belum tentu novelnya diterima juga, tapi girangnya udah kayak penyanyi dangdut dipanggil ke Amerika buat duet sama Justin Bieber..
But one thing for sure, this is me, aku yang sudah gembira dan bersyukur setengah mati dengan kenyataan bahwa
naskahku masih ada di Gagas dan tengah diproses.
Setidaknya, aku tahu ketakutanku kalau naskah itu nggak sampai ke Gagas terbukti nggak beralasan.. Dan aku tahu juga, setidaknya semuanya menjadi lebih baik, karena naskah itu nggak dikembalikan dalam hitungan minggu karena terlalu jelek, seperti apa yang terjadi pada Setetes Embun Malam dulu.
Selepas dari rasa syok yang membekas sana-sini, aku pun mengirimkan pesan singkat buat Angel, Clara, Fanie, dan Abbey sendiri (yang yeah, masih ada di rumahku waktu itu).
"Aku uda telp gagas, katanya naskahhku masih ada di sana, diproses smpe akhr bulan ini! OMG OMG AT LEAST AKU TAU MSH ADA HARAPAN! Thx Jesus, THANK YOU KALIAN! :'D"
Dalam sekejap, balasan-balasan dari mereka semua muncul.
Clara: Wow! Keren jess! Semoga ditrima! :)
Fanie: Smoga novelm dpt d publish. Amin. Ksh kt grtis y. Wkwkwk :p Gbu
Abbey: I love you too jess! Keep the faith, and keep reaching ur dream! :)
Angel: Wkwk yoi!! Congrats ya ;) pastilah ad harapan!!!!!! Ciayo GBU!
Kalian tahu ga, rasanya aku bersyukur banget punya sahabat-sahabat kayak kalian.
Berasa jadi orang paling beruntung sedunia.. :p
Tanpa kalian, mungkin aku bahkan nggak pernah bisa sampai sini.
Aku tahu, impianku memang belum sepenuhnya tercapai.
Tapi kalian, kalianlah orangnya, yang mengajarkan aku untuk selalu berani bermimpi, selalu berharap, tetap optimis, dan terus maju pantang mundur. :D
Nggak kebayang apa jadinya tanpa kalian...
Angel, Fanie, Abbey, Clara..
THANKS A LOT.
Tanpa kalian, mungkin seorang Jesslyn nggak akan pernah sadar betapa berharganya hidup itu bila dijalani dengan suka-duka bersama sahabat-sahabat seperti kalian.. :)
I love you.
#nohomo.